Masukan Kata Kunci Dalam Mencari

Rabu, 20 Juni 2012

MENKES BERULAH "Kebijakan tak bermoral"


Nafsiah Mboi



Siang ini, Presiden Umumkan Menkes Baru

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan Menteri Kesehatan baru di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/6) siang. Selain Menteri Kesehatan, Presiden juga akan mengumumkan Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pertanahan Nasional.

"Posisi Menkes, Wakil Menteri serta para Kepala Badan akan diumumkan Presiden besok (13/6), di Istana Bogor," ujar juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di Istana Negara Jakarta, Selasa (12/6).

Terkait dengan nama-nama yang beredar untuk mengisi posisi-posisi tersebut, Julian meminta agar tidak ada spekulasi.

"Sebelum keputusan diambil dan diumumkan langsung Bapak Presiden, mohon tidak disebarkan pemberitaan dengan menyebutkan nama, karena hal tersebut baru pasti bilamana telah ditetapkan secara definitif oleh Bapak Presiden, dengan mengumumkannya kepada publik," kata Julian.

Sejauh ini nama-nama yang muncul untuk mengisi posisi-posisi tersebut yakni, Menkes akan diisi Nafsiah Mboi (Ketua Komisi Penanggulan Aids Indonesia). Namun muncul lagi nama lain untuk posisi tersebut yakni Ratna Sitompul (Dekan Fakultas Kedokteran UI).

Selain itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Bisri, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hendarman Soepandji, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini.(MI/TII)

Hari Ini, Menkes Baru Diumumkan

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan nama yang akan menjabat Menteri Kesehatan baru di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/6). Selain Menkes, Presiden juga akan mengumumkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional.

"Posisi menkes, wakil menteri, serta para kepala badan akan diumumkan Presiden besok (hari ini)," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/6). 

Terkait dengan nama-nama yang beredar untuk mengisi posisi-posisi itu, Julian meminta agar tidak ada spekulasi. "Sebelum keputusan diambil dan diumumkan langsung oleh Bapak Presiden, mohon tidak disebarkan pemberitaan dengan menyebutkan nama, karena hal itu baru pasti bilamana telah ditetapkan secara definitif oleh Bapak Presiden, dengan mengumumkannya kepada publik," kata Julian.

Nama yang muncul untuk mengisi posisi menkes ialah Nafsiah Mboi, Ketua Komisi Penanggulan AIDS Indonesia. Namun, muncul lagi nama lain untuk posisi tersebut, yakni Ratna Sitompul, Dekan Fakultas Kedokteran UI.

Untuk posisi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) muncul nama Chatib Bisri, untuk kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hendarman Supanji, serta untuk posisi wakil menteri energi dan sumber daya mineral ada nama Rudi Rubiandini.

Kendati diisukan menjadi calon kuat menkes, Nafsiah Mboi memilih tetap tutup mulut.
Sumber Media Indonesia di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat membenarkan nama Nafsiah masuk bursa calon menkes. Selain Nafsiah, ada tiga nama lain, yakni Dekan FK UI Ratna Sitompul, Dekan FK UGM Titi Savitri Prihatiningsih, dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Tri Martiana.

Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini mengaku telah mendengar kabar soal pengangkatan dirinya sebagai wamen ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo. Meski demikian, ia enggan berspekulasi dan mengaku masih menunggu kepastian kabar dari Presiden. (MI/RRN)

Inilah Menteri Kesehatan RI yang Baru

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan Nafsiah Mboi sebagai Menteri Kesehatan menggantikan almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih di Istana Bogor, Rabu.

"Saya melihat kemampuan pengalaman dan pengabdian beliau waktu lalu, termasuk komitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat," kata Presiden.

Presiden juga mengumumkan Guru Besar ITB bidang Teknik Minyak dan Gas Rudi Rubiandini sebagai Wakil Menteri ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo.

"Saya nilai (Rudi-red) juga memiliki kecakapan pengetahuan pengalaman, sekaligus komitmen untuk memajukan sumber energi dan mineral kita," kata Presiden.

Sementara untuk jabatan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal akan diisi Muhammad Chatib Basri, menggantikan Gita Wiryawan yang selama ini merangkap sebagai Menteri Perdagangan.

"Yang bersangkutan saya pandang cakap untuk menjabat Kepala BKPM, dalam mengahdapi krisi ekonomi yang baru, maka untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kita, investasi dan perdaganagn sangat penting," ujar Presiden.

Presiden juga menunjuk Mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional yang baru menggantikan Joyo Winoto.

Presiden memandang, masalah hukum dalam pertanahan saat ini menjadi fokus yang perlu untuk dibenahi, sehingga penempatan Hendarman dinilai tepat.

Presiden mengatakan, dirinya akan melantik para menteri dan pejabat baru tersebut besok (Kamis, 14/6).

"Insya-Allah akan saya lantik besok, dan setelah itu akan memulai segera tugas-tugasnya," kata Presiden.

Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: antara

Siapa Nafsiah Mboi

Jelang tengah malam Rabu tanggal 13 Juni 2012 Presiden SBY dari Istana Bogor mengumumkan Nama-Nama Calon Menteri Kesehatan, Wakil Menteri ESDM, Kepala Badan Pertanahan Nasional, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), sesuai rencana besok Kamis ( 14/6/2012 ) akan dilantik di Istana Negara Jakarta..

Sebagaimana diketahui bahwa Jabatan Menkes telah lowong sejak Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedianingsih mengundurkan diri ketika dirawat di rumah sakit Cipto Mangunkusumo dan wafat pada tanggal 2 Mei 2012 yang lalu, Sedang wakil Menteri ESDM Widjajono Parto Widagdo juga meninggal dunia saat melakukan pendakian gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tanggal 21 April 2012 yang lalu akan digantikan oleh Rudi Rubiandini, Kepala BPN ( Badan Pertanahan Nasional ) Joyo Winoto, Ph.D akan digantikan oleh Hendarman Supanji ( Mantan Jaksa Agung ) dan Kepala BKPM Gita Wiryawan yang sekarang Menjabat Menteri Perdagangan akan diisi oleh Chatib Basri.

Pengangkatan Nafsiah Mboi sebagai Menteri Kesehatan menurut hemat penulis adalah langkah Mantap dari Presiden SBY Walau usia Ibu Nafsiah sudah tak mudah lagi Ibu 3 Anak yang bersuamikan Dr.Ben Mboi Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur priode 1978-1988, ini masih energik dan layak untuk duduk di Jajaran Kabinet, beliau sudah 3 kali dicalonkan untuk duduk di Kursi Menteri Kesehatan namun takdir menentukan. iain baru kali inilah beliau terpilih.

The Right man and The Right Please itulah kata yang bisa penulis ucapkan saat mendengarkan via Media bahwa dr. Nafsiah Mboi,DSpA.MPH telah ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai Menteri Kesehatan, Presiden SBY teah menempatkan Orang yang tepat di tempat yang sesuai, melihat kapasitas dan Integritas serta rekaman jejak Ibu Nafsiah Mboi dibidang kesehatan cukup menjanjikan. Untuk jelasnya penulis mencoba menampilkan profil pribadi Ibu Nafisah Mboi secara sederhana untuk bahan bagi pembaca yang kami kutip dari berbagai sumber yang layak dipercaya seperti ini :

Nama Lengkap : dr. Nafsiah Mboi, DSpA.MPH
Tempat dan tgl.Lahir : Sengkang ( Sulawesi Selatan ) 14 Juli 1940.
Putri Sulung dari 6 Bersaudara pasangan Andi Walinono ( pensiunan Hakim ) dan Rahmatia Sonda daeng Badji. Dua dari 5 saudaranya yang juga dikenal luas oleh masyarakat adalah Prof.Dr. Hasan Walinono Matan Rektor, Mantan Sekjen Dep.Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Erna Witular Mantan Menteri di Kabinet Gus Dur, Isteri Mantan Menteri Ligkungan Hidup Ir.Rahmat Witular.
Suami : Benedictus Mboi yang akrab disapa Ben Mboi Mantan Gubernur NTT ( 1978 - 1988 ).
Riwayat Pendidikan dan Pengalamam dalam jabatan dikutip dari detikHealth sepert dibawah ini ::

RIWAYAT PENDIDIKAN KESEHATAN :
- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1958-1964)
- Spesialis Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universita Indonesia (1971)
- Master of Public Health (MPH) Royal Tropical Institute, Antwerpen, Belgia (1990-1991)
- Research Fellow untuk Takemi Program bidang kesehatan internasional Universitas Harvard (1990-1991)
PENGALAMAN DALAM JABATAN :

- Anggota MPR RI periode 1982-1987
- Ketua Komite Hak Anak PBB (1997-1999)
- Direktur Bidang Gender dan Kesehatan Perempuan WHO di Jenewa (1997-2002)
- Wakil ketua Komnas Perempuan (2002)
- Konsultan Family Health International alias Aksi Stop AIDS (2005-2006)
- Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (2006 - sekarang),
Perlu diketahui bahwa Ibu Nafsiah Mboi adalah satu-satunya Wanita yang pernah dipercaya sebagai ketua Komite Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan satu-satunya orang Asia yang pernah menjabat posisi tersebut.

Dan yang tak kalah penting diketahui bahwa Ibu Nafsiah Mboi adalah dokter karier yang telah berkiprah sebagai Pegawai Kementrian Kesehatan selama 35 Tahun. Selamat Datang dan Selamat bekerja Sebagai Menteri Kesehatan, semoga berhasil memperbaiki taraf kesehatan masyarakat Indonesia***


Gaya Koboi Neng MENKES

Menkes dorong peningkatan penggunaan kondom termasuk pada remaja

JAKARTA (Arrahmah.com) - Menteri Kesehatan baru, Nafsiah Mboi yang menggantikan menteri sebelumnya membuat sebuah gebrakan di awal masa kerjanya dengan rencana  akan meningkatkan kampanye penggunaan kondom kepada remaja dan masyarakat untuk mencegah kehamilan beresiko. Menurutnya, kampanye penggunaan kondom selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
“Kampanye kondom bukan sembarang kampanye. Itu adalah salah satu indikator dalam MDGs poin 6, yaitu penggunaan kondom pada seks beresiko. Jadi itu kewajiban kami untuk mengampanyekan kondom pada seks beresiko,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta,  Kamis (14/6).
Ia mengatakan, kalau memang tidak beresiko, sebenarnya tidak perlu menggunakan kondom. Tetapi penggunaan kondom diwajibkan bila pelaku beresiko, meski pun pada suami dan istri. Apalagi bila memang salah satu pasangan telah terdeteksi mengidap suatu penyakit.
Menkes menjelaskan, yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang beresiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini menjadi penting, mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada anak-anak remaja. Menurutnya, sangat penting untuk melakukan pendekatan kesehatan kepada masyarakat. Terutama untuk mencegah agar tidak ada kehamilan yang terjadi karena tidak direncanakan.
“Karena itu, kita menyasar terutama usia 15-24 tahun. Kita bisa tingkatkan pendidikan kesehatan reproduksi kepada mereka, di samping dengan keluarga berencana,” ujar Nafsiah.
Dia mengatakan, kondisi yang ada saat ini berbeda dengan yang terjadi di lapangan. Menurutnya, UU yang menyatakan yang belum menikah tidak boleh diberikan kontrasepsi sudah tidak relevan.
"Kita berharap bisa meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi untuk remaja. Dalam undang-undang, yang belum menikah tidak boleh diberi kontrasepsi. Namun kami menganalisis data dan itu ternyata berbahaya jika tidak melihat kenyataan. Sebanyak 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya menurut data dari BKKBN," kata Menkes.
Menkes menilai, angka sebanyak itu menunjukkan bahwa banyak remaja mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Ia menegaskan, undang-undang perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak yang dikandung sampai dilahirkan harus diberikan haknya sesuai UU Perlindungan Anak. Maka, mempermudah akses remaja untuk mendapatkan kondom diharapkan dapat menekan angka aborsi dan kehamilan yang tak diinginkan.






Apa kata mereka ?????

1. Ustadz Abu Umar Abdillah:
Ide menkes memang ngeres. Sepatutnya memang dikritik dgn pedes. Andaipun Aids bs ditepis dgn kondom, bisa jadi berdatangan penyakit lain yg makin ngenes. Kayaknya blm bc hadits ini tu menkes,

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ، وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا

“Tidaklah zina merajalela di suatu kaum, hingga mereka terang-terangan melakukannya, melainkan akan byk tersebar wabah, dan muncul penyakit-penyakit baru yg belum pernah ada sebelumnya?” (HR Ibnu Hibban, al-Albani mengatakan haditsnya hasan) 


2. Fraksi PKS (Anggota DPR Komisi IX Herlini Amran):

“Kami sangat menyesalkan statemen ibu menkes yang mengatakan akan membuat gebrakan menggalakan penggunaan kondom untuk kelompok seks beresiko termasuk kepada remaja dan masyarakat. Justru dengan itu pemerintah melegalkan sex bebas (zina) dengan alasan mensosialisasikan penggunaan kondom,” ujar anggota Komisi IX Herlini Amran di Gedung DPR seperti dalam pers rilisnya, Selasa (19/06).
Lebih lanjut, menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera ini, “Mestinya pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan komprehensif terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja usia di bawah 15 tahun, karena masih jauh dari target yang dicanangkan sebesar 65%, hanya tercapai 11,4% pada tahun 2011,” desaknya.
Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan pemerintah adalah meningkatkan pengkhususan sosialisasi kepada komunitas beresiko/rentan. “Karena berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis Kemenkes, malah 55% dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, atau naik dua persen dibandingkan lima tahun lalu,” ujarnya.
Herlini mengatakan bahwa justru yang terpenting itu kemenkes harus lebih mendorong penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di seluruh daerah, dan penyuluhan penggunaan kondom di berbagai lokasi yang beresiko terjadinya penularan seperti kafe, lokalisasi, lembaga pemasyarakatan dan tempat kerja di lepas pantai, pertambangan, dan kawasan hutan.
Kunci menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta remaja setiap tahunnya menurut anggota DPR Dapil Kepulauan Riau ini bukan dengan memudahkan penggunaan kondom kepada remaja. Justru yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi program kesehatan reproduksi kepada remaja dan mengkampanyekan larangan sex bebas di luar nikah selain pemerintah juga harus dapat bekerjasama lintas sektor berbagai lembaga pemerintah (Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, BKKBN). "Walau bagaimana pun peran utama agama menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, sehingga masalah ini dapat terselesaikan dari hulu sampai hilirnya," pungkasnya.
3.Ustadz Irfan S. Awwas (ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin )
Program penggalakan sosialisasi penggunaan kondom bagi seluruh kalangan termasuk remaja pra nikah agar terhindar dari sex beresiko oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dinilai oleh ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin sebagai upaya menghilangkan kebathilan dengan cara yang lebih bathil.
“Jadi apa yang dicanangkan pada periode awal tugas menkes baru ini, saya kira menteri ini ingin menyelesaikan kemaksiatan dengan cara maksiat munkar dengan cara munkar,” kata Ustadz irfan S. Awwas kepada arrahmah.com, Jakarta (19/6).
Ustadz Irfan pun heran dengan rencana menkes baru tersebut, yang tidak menyelesaikan masalah dengan menyentuh akar persoalan.
“Mengapa tidak penyebab aids yang dilarang? Cara-cara penyelesaian ini akan membawa kehancuran lebih dahsyat. Harusnya menteri melarang perzinahan agar tidak terjadi penyebaran penyakit bukan memfasilitasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, upaya menkes tersebut hanyalah mendorong Indonesia lebih cepat kepada kehancuran.
“Ini artinya menkes ini mengatasi penyakit dengan mengundang penyakit yang lebih besar, makanya Indonesia menjadi rusak lagi, seperti mengatasi prostitusi dengan membangun lokalisasi. Jadi, malah menyuburkan prostitusi tersebut,” tegas mubaligh ini.
Sambungnya, program menkes bahkan sudah termasuk kriminalitas, sebab yang diupayakan merupakan hal yang jelas menghancurkan moral bangsa.
“Itu suatu kejahatan, bagaimana bisa menkes mengatasi penyakit dengan cara memfasilitasi kerusakan?” tukas Ustadz Irfan.
Bahkan, lanjut Ustadz Irfan, pemimpin seperti itu akan menjadi tanda bagi bangsa yang akan jatuh ke dalam kehancuran sebagaimana dikabarkan oleh Allah di dalam kitab-Nya.
“Di dalam surat al Isra ayat 16 Allah berfirman, Dan jika Kami hendak Membinasakan suatu negeri, maka Kami Perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya Perkataan (Ketentuan Kami), kemudian Kami Hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.",” ucapnya
Menurutnya, jika program tersebut benar-benar akan diwujudkan oleh pemerintah. Ia menghimbau kepada umat Islam agar memohon kepada Allah agar segera dihancurkan orang-orang yang hendak menghancurkan bangsa. "Umat Islam harus berdoa agar mereka segera dihancurkan," tandas Ustadz Irfan.
4.Habib Riziq (Front Pembela Islam )
Kampanye pemakaian alat kontrasepsi kondom yang hendak digalakkan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kepada seluruh kalangan termasuk kepada remaja yang belum menikah, menurut Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) sebagai bukti Menkes seorang penganut faham liberalisme yang melegalkan pornoaksi.
"Menkes RI yang baru, Nafsiah Mboi, adalah menteri cabul liberal, karena baru saja jadi menteri sudah bikin heboh dengan kampanye kondom bagi remaja yang belum menikah, dengan dalih untuk cegah AIDS dan cegah kehamilan di luar nikah,” kata Habib Rizieq Syihab kepada arrahmah.com, Jakarta, Senin malam (18/6).
Lanjut Habib Rizieq, kampanye yang hendak digalakkan oleh Menkes tak lebih sebagai upaya perusakan generasi bangsa, dan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
“Ini adalah kampanye penyesatan karena merupakan propaganda zina di kalangan remaja. Juga merupakan kampanye pembangkangan karena melanggar undang-undang yang melarang pemberian alat kontrasepsi  kepada yang belum menikah,” ujarnya.
 Sekaligus, menurut Habib Rizieq, kampanye tersebut  merupakan kampanye pembodohan karena ukuran virus HIV penyebab AIDS jauh lebih kecil dari pada ukuran pori-pori kondom. “Apalagi saat kondom meregang, sehingga kondom tidak akan bisa mencegah virus HIV / AIDS,” bebernya
Habib Rizieq menjelaskan, bahwa cara yang benar dan tepat mencegah kehamilan dini di kalangan remaja dan mencegah penyebaran virus HIV/AIDS bukanlah dengan memfasilitasi keamanan perzinahan tersebut. Akan tetapi, dengan cara meninggalkan kemaksiatan tersebut.
"Jalan yang benar dan tepat serta jitu sekaligus berkah untuk cegah AIDS dan kehamilan di luar nikah adalah stop zina, stop pelacuran, stop sex bebas, stop sodomi, stop homosex, stop lesbianisme dan segala bentuk penyimpangan sex," pungkasnya
5. H. Rhoma Irama ( Musisi Islam )
Kebijakan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengkampanyekan penggunaan kondom kepada kelompok remaja mengundang protes dari kalangan umat Islam. 

Ketua Forum Silahturahim Ta'Mir Masjid dan Mushola Indonesia (Fahmi Tamami), Rhoma Irama, menilai kebijakan tersebut sama saja mendorong munculnya seks bebas di kalangan remaja. Sementara pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana melayangkan surat protes kepada presiden terkait kebijakan dari menkes ini.

''Kami menyesalkan sikap dari menkes yang punya program kepada para remaja 14-24 tahun untuk menggunakan kondom. Ini sama saja dengan mendorong seks bebas yang notabene melanggar norma agama dan kesusilaan,'' kata Rhoma di Jakarta, Selasa (19/6).  

Dengan tegas Rhoma mengatakan, jika hal semacam ini terus disosialisasikan maka ancaman yang muncul akan jauh lebih besar dari pada ancaman HIV/Aids itu sendiri. Raja Dangdut ini juga mendesak agar menkes menarik kebijakannya serta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat beragama. 

''Kalau Nafsiah Mboi tidak menarik rencananya tentu akan ada reaksi keras dari ormas Islam,'' ancam Rhoma.

Rhoma melihat kebijakan yang disampaikan oleh Nafsiah Mboi ini lebih mencerminkan tindakan pribadi. Ia juga enggan untuk berspekulasi lebih jauh jika motivasi kampanye ini terkait dengan faktor ekonomi.
''Saya melihat ini lebih kepada upaya penistaan dan perusakan moral generasi muda kita,'' ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua Forum Gerakan Rakyat Anti Pornografi dan Pornoaksi (Forgapp) ini.
KESIMPULAN
kesimpulanya bahwa dipandang dari segi akal, logika , moral , norma dan agama, pernyataan MENKES Nasfiah Mboi adalah sesat lagi bodoh. tidak memberikan solusi namun permasalahan baru. Solusi terbaik bagi bangsa ini adalah kembali ke moral agama dan tatanan budi berkehidupan yang lulur yang tertutun oleh syariat islam yang agung. sepertinya jika seperti ini jadinya kinerja Neng MENKES ini kalah sama Pegadaian. jika Pegadaian besemboyan "Mengatasi Masalah tanpa Masalah' namun jika Neng MENKES "Mengatasi Masalah dengan Masalah".

by : Muhammad Fachmi Hidayat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar